Rabu, 19 November 2014

Praktikum Acara 1


LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PENGGUNAAN MIKROSKOP

SINDY FEBRIYANTI
140210103010
A REG BIO
KELOMPOK 3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

I.                   JUDUL
Penggunaan Mikroskop
II.                TUJUAN
1.      Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
2.      Menentukan luas bidang pandang mikroskop.
3.      Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.
III.             DASAR TEORI
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop.  Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk membentuk suatu bayangan yang diperbesar dari suatu objek kecil serta untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus. Mikroskop tersusun dari kaca pembesar bikonveks atau sistem lensa yang ekuivalen, baik dengan pegangan tangan atau dalam kerangka sederhana (Martin, 2012:661).
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi 2, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya dibagi lagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.elektron tidak menggunakan cahaya untuk visual bayangannya, tetapi menggunakan sorotan elektron untuk membuat bayangan dalam tabung. Transmisi elektron, setelah mengalami penyerapan bagian dari obyek, memfokuskan magnet dari gambar bayangan. Elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek daripada cahaya, perbedaan ini menjadikan mikroskop elektron sebuah tenaga tetap daripada mikroskop cahaya (Alters, 1999:64).
Mikroskop cahaya meneruskan cahaya tampak melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokkan cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata. Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop elektron memfokuskan seberkas elektron melalui spesimen atau pada permukaannya. Resolusi berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi yang digunakan mikroskop untuk mencitra, dan berkas elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek daripada cahaya. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100.000 kali. Mikroskop elektron mempunyai 2 tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) yang digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel serta obyek diamati secara 3 dimensi dan mikroskop elektron transmisi (TEM) yang digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel (Campbell, 2008:103).
Sedangkan berdasarkan konstruksi dan kegunaan, mikroskop dapat dibagi atas 4 macam, yaitu mikroskop biologi, stereo, metalurgi, dan fotografi. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa obyektif merupakan bagian utama pada mikroskop yang letaknya dekat dengan obyek yang akan diamati, tepatnya melekat pada bagian yang disebut revolver. Revolver ini dapat diputar dan berguna sebagai alat pemindah lensa. Sedangkan lensa okuler terletak dekat dengan mata pada saat dilakukannya pengamatan menggunakan mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Di ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat kedudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih lensa obyektif dan dapat diputar disebut revolver, di bawah tabung mikroskop terdapat tempat dudukan preparat atau meja mikroskop. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor yang berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop modern terdapat alat penerang di bagian dasar mikroskop berfungsi untuk menerangi preparat. Pada mikroskop tanpa alat penerangan mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar ke dalam kondensor (Tim Dosen Pembina, 2014:1).
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggunakan Mikroskop
1.      Peganglah erat-erat mikroskop dengan 1 tangan, sedangkan tangan yang lain menyangga kaki mikroskop;
2.      Letakkan mikroskop pada tempat yang datar, agar meja preparat tetap dalam posisi horisontal dan preparat tidak jatuh;
3.      Bersihkan lensa hanya dengan kertas/kain khusus untuk lensa;
4.      Biasakan ketika mengamati preparat kedua mata tetap terbuka;
5.      Saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa okuler dan obyektif dengan perbesaran lemah terlebih dahulu;
6.      Setelah menggunakan mikroskop, atur pengatur kasar agar tedapat jarak antara lensa obyektif dengan meja preparat. Bersihkan lensa obyektif apabila terkena minyak emersi, dan bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran menggunakan tissue;
7.      Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu.
IV.             METODE PRAKTIKUM
4.1  ALAT
a.       Mikroskop
b.      Gelas obyek dan gelas penutup
4.2  BAHAN
a.       Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”
4.3  CARA KERJA

V.                HASIL PENGAMATAN
VI.             PEMBAHASAN
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat obyek berukuran mikro agar dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun. Mikroskop merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang diletakkan pada bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi 2, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan serta mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Sedangkan berdasarkan konstruksi dan kegunaan, mikroskop dapat dibagi atas 4 macam, yaitu mikroskop biologi, stereo, metalurgi, dan fotografi. Mikroskop elektron dibagi atas mikroskop elektron transmisi dan skaning.
Setiap jenis mikroskop selalu memiliki bagian mekanik dan bagian optik meski tisak semua sub-bagian ada. Bagian mekanik meliputi kaki dan lengan mikroskop, diafragma, revolver, meja preparat, pemutar halus dan kasar, pengatur atau penjepit praparat dan sumber cahaya. Sedangkan bagian optik meliputi tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa obyektif membentuk bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang berpisah dengan pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan 100x. Sifat bayangan yang dihasilkan lensa obyektif adalah maya, terbalik, diperbesar. Sedangkan lensa okuler untuk memperbesar bayangan dengan sifat maya dan tegak yang dihasilkan oleh lensa obyektif dengan perbesaran berkisar 4 hingga 25 kali. Penggunaan lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau lensa ganda (binokuler).
Di ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat kedudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih lensa obyektif dan dapat diputar disebut revolver, di bawah tabung mikroskop terdapat tempat dudukan preparat atau meja mikroskop. Pada mikroskop modern terdapat alat penerang di bagian dasar mikroskop berfungsi untuk menerangi preparat. Pada mikroskop tanpa alat penerangan mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar ke dalam kondensor.
Perbesaran yang dicapai suatu mikroskop cahaya adalah hasil kerja dua sistem lensa yaitu lensa obyektif yang dekat dengan preparat dan lensa okuler yang terletak pada ujung atas mikroskop dekat dengan mata. Sistem lensa obyektif memberikan perbesaran lemah terlebih dahulu dan menghasilkan bayangan nyata, pada gilirannya diperbesar oleh lensa okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Namun, pada dasarnya baik lensa obyektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung yang secara sederhana dan garis besar lensa obyektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat maya, terbalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula. Yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, yaitu maya, terbalik dan diperbesar. Sedangkan pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat nyata, tegak dan diperbesar.
Cara Menggunakan Mikroskop
Agar diperoleh daya pisah yang maksimal, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Atur posisi mikroskop sedemikian rupa, agar kaca kondensor menjadi terang serta diafragma terbuka maksimal;
2.      Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor;
3.      Letakkan preparat di meja preparat/meja mikroskop;
4.      Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh gelas penutup;
5.      Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan mengatur pengatur kasar dan pengatur halus.
VII.          PENUTUP
7.1  Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat, meneliti atau mengenali benda-benda berukuran mikro menjadi lebih besar daripada aslinya.
2.      Mikroskop terdiri atas komponen atau bagian-bagian tertentu yang memiliki fungsi masing-masing.
7.2  Saran
Sebaiknya dalam pelaksanaan pengamatan, mikroskop yang digunakan setiap kelompok diletakkan dengan jaraknya disesuaikan dengan jumlah tiap anggota kelompok. Agar saat mengamati dengan mikroskop mahasiswa tidak berdesakan.

DAFTAR PUSTAKA
Alters, Sandra. 1999. Biology Understanding Life. London:Jones and Bartlett Publisher
Martin, Elizabeth A. 2012. Kamus Sains. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Campbell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta:Erlangga

































LAMPIRAN

Kamis, 16 Oktober 2014

Kegiatan Pelantikan Anggota Baru (PAB) Universitas Jember



Kegiatan Pelantikan Anggota Baru (PAB) adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh HMP Lumba-Lumba untuk mahasiswa baru. Kegiatan PAB ini mempunyai fungsi atau manfaat yaitu lebih mengakrabkan mahasiswa baru dengan teman 1 angkatannya serta mendekatkan mahasiswa baru dengan kakak tingkatnya.

Untuk mahasiswa baru, kegiatan PAB ini mungkin sedikit terlalu menyusahkan dan membebani mahasiswa baru karena bersamaan dengan tugas-tugas kuliah. Apalagi mahasiswa baru juga perlu mengadaptasikan diri mereka terlebih dahulu dengan kehidupan dikampus. Namun, terbengkalainya tugas kuliah akan selalu bisa diatasi asalkan mahasiswa baru bisa membagi waktu dengan benar antara waktu mengerjakan tugas kuliah dengan waktu mengerjakan tugas PAB serta waktu untuk mengurus kamar kost :D. Mahasiswa baru dituntut untuk lebih menghargai waktu, tidak menunda pekerjaan.
Salah satu tugas PAB adalah meminta tanda tangan kakak tingkat, tugas inilah yang kadang membuat mahasiswa baru geram dan seperti ingin menyerah mengerjakan tugas PAB ini. Karena terkadang ada kakak tingkat yang mungkin menunda-nunda waktu tanda tangan atau alasan yang lainnya. Namun, sebenarnya memang bisa dimaklumi. Sama halnya dengan mahasiswa baru yang tugasnya bukan hanya tugas PAB tapi juga tugas kuliah. Kakak tingkat pun juga memiliki tugas kuliah yang pastinya juga tidak kalah menumpuk, jadi sebaiknya mahasiswa baru saat meminta tanda tangan perlu memperhatikan situasi dan kondisi kakak tingkat saat itu.
Pada kegiatan PAB juga terdapat panitia-panitia dari kakak tingkat yang salah satunya adalah SIE KOMDIS. Kakak dari sie inilah yang terkadang dimata mahasiswa baru terlihat galak, marah-marah dan bentak-bentak. Namun, sebenarnya itu semua hanya karena tuntutan panitia saja. Karena namanya saja sie komdis (komisi disiplin), jadi kakak-kakak dari sie komdis harus bisa mendisiplinkan mahasiswa baru serta mendisiplinkan kakak-kakak panitia lainnya. Tujuan utama dari kakak-kakak sie komdis adalah untuk mendisiplinkan saja bukan untuk membuli mahasiswa baru. Karena kakak tingkat sebenarnya juga akan diberi sanksi apabila terlalu keras pada mahasiswa baru.

Selasa, 07 Oktober 2014

My Beloved Friend



Sindi Ayu Astari, lahir di Banyuwangi tanggal 18 Januari 1997. Lebih muda dariku, tapi jangan difikir dia lebih imut dariku ya. Hehe. Cuma beda i sama y nama depanku sama dia. Aku Sindy dia Sindi, nama pasaran banget. Dulu di SMA ku ada anak 6 yang namanya sindy, Cuma penulisan namanya aja yang beda-beda. Alhasil nama panggilannya yang dirubah jadi macam-macam. Sindi Ayu Astari temanku ini biasa dipanggil caba, nama hantu Thailand itu yang ada di film-film.
Rumahnya tak jauh dari rumahku, masih 1 desa tapi beda RT. Hehe. 6 tahun kami 1 sekolah, mulai dari SMP sampai SMA hingga sekarang kami se-universitas, se-fakultas dan se-prodi. 3 tahun di SMP kami hanya cukup saling tahu nama namun jarang bersama, hingga di SMA kami baru akrab setelah kami 1 ekskul. Setelah lulus SMA kami semakin akrab, berawal dari sama-sama lolos SNMPTN. Mulai saat itu, aku, Sindi serta kedua temanku yang lain selalu bersama.
            Sindi itu K-Popers, laptop isinya semua Korea, MP3 lagu Korea, kamar kos isinya poster boyband Korea. Namanya juga K-Popers. Tapi meskipun K-Popers kayak gitu, kalau sudah ngomongin orang tua atau bahas tentang orang tua, cengeng banget dah tu anak sama kayak aku. Haha. Anaknya gokil, gila, sinting, semuanya dah. Emang temenku apa ada yang gak gila, semua gila termasuk akunya. Sindi itu kalau lagi stress, fikiran kemana-mana pelampiasannya dandan ala orang Madura. Itu loh, yang matanya pakek batu alis, kalau bahasa Jawa nya “celak an”. Tau kan !? Kalau Sindi udah stres, ngeri tau, haha. Omongan nya suka nge-jeplak aja tuh bibir, sama sudah kayak aku. Perasaan aku sama dia itu banyak samanya.